About Me

Duta Juanda adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportation khususnya Taksi, Tour & travel, agent wisata domestik dan international, Umroh dan Haji dan jasa angkutan ekspedisi.

Jemaah Kloter 1 dan 2 Tiba di Bandara Juanda

SURABAYA (Suara Karya): Rombongan jemaah haji yang baru saja menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci Mekah, mulai berdatangan di Tanah Air. Di Surabaya, kedatangan kelompok terbang (kloter) 1 dan 2 Debarkasi Surabaya, tertunda hingga berjam-jam akibat perubahan jadwal keberangkatan di Bandara King Abdul Aziz (KAA).

Menurut Humas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Sugianto, perubahan jadwal itu disebabkan faktor kepadatan lalu lintas pesawat di Bandara KAA. "Selama lima hari pertama, biasanya penerbangan padat sekali, semua pesawat di sana harus antre," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/11).
Jemaah haji kloter 1 yang pertama kali mendarat di Bandara Juanda, kemarin, mengangkut haji asal Kota Madiun, Mojokerto, dan Surabaya.
Rombongan yang diangkut Garuda Indonesia itu, sesuai jadwal, harusnya tiba pukul 05.45 WIB. Tapi, karena kendala di bandara keberangkatan, mereka baru sampai pukul 12.03 WIB kemarin.
Sementara itu, kloter 2 yang semula akan tiba pukul 10.40 WIB, baru mendarat pukul 12.59 WIB. Kloter ini mengangkut 488 jemaah asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penyambutan Batal
Imbas dari keterlambatan tersebut, rencana penyambutan oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf, di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, akhirnya dibatalkan. Penyambutan oleh pihak Pemprov Jatim hanya diwakili Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Edi Purwinanto.
Pada bagian lain, Ketua Kloter 1 Mas'ud, menuturkan, salah satu anggotanya terpaksa ditinggal di Tanah Suci karena sakit. Jemaah bernama Iman Darmaji (68) asal Mojokerto itu, menderita sesak nafas saat rombongan sudah siap hendak berangkat ke Bandara KAA.
Oleh pihak panitia, Iman yang seharusnya berangkat bersama rombongan 449 orang asal Madiun, Mojokerto dan Surabaya itu, langsung dirujuk ke RS An Nur Madinah. Kursi kosong jatah Iman tersebut, akhirnya ditempati seorang jemaah haji yang juga Wali Kota Kediri Syamsul Ashar, yang seharusnya berangkat bersama kloter 28.
Begitu tiba di Asrama Haji Sukolilo, suhu badan semua jemaah itu langsung dipantau menggunakan thermal scanner. Sesuai prosedur, mereka yang memiliki suhu tubuh lebih dari 39 derajat celcius akan diobservasi. Tapi dalam pemeriksaan kemarin, tak ditemukan satu pun jemaah yang suhu tubuhnya sangat ekstrem seperti itu. (Andira)

SUmber : 
Suara Karya, 23 November 2010